Jakarta, 22 Mei 2025 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi mengumumkan penerapan Kurikulum Merdeka secara nasional mulai tahun ajaran 2025/2026. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Nadiem Makarim dalam konferensi pers di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Rabu (21/5).
Kurikulum Merdeka sebelumnya telah diujicobakan sejak 2022 di ribuan sekolah penggerak di seluruh Indonesia. Setelah melalui evaluasi dan penyempurnaan, pemerintah memutuskan untuk menerapkannya di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah.
“Transformasi pendidikan adalah langkah penting menuju pembelajaran yang berpihak pada murid. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi sekolah dan guru untuk menyesuaikan materi sesuai konteks dan kebutuhan siswa,” ujar Nadiem.
Dalam kurikulum ini, siswa diberikan lebih banyak ruang untuk eksplorasi dan pengembangan kompetensi, terutama melalui pembelajaran berbasis proyek. Sementara itu, penilaian berfokus pada proses dan capaian belajar, bukan hanya nilai akhir.
Kemendikbudristek juga menyiapkan pelatihan intensif bagi guru dan kepala sekolah guna memastikan transisi berjalan lancar. Sosialisasi dan distribusi modul pembelajaran telah dimulai sejak awal Mei.
Penerapan Kurikulum Merdeka diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi pembelajaran terhadap tantangan abad ke-21.
